Sebagai WNI yang cukup akrab dengan Betawi, ada satu kebudayaan yang susah banget saya ditemuin, yaitu batik Betawi. Antara tiada dan ada, saya hanya mendengar kabar burung dari sana-sini yang bilang bahwa batik Betawi itu ada dan memiliki corak yang khas dibanding daerah-daerah lainnya. Di beberapa pameran yang berhubungan dengan budaya Indonesia, sepertinya ya agak susah menemukan stand yang isinya menjual batik Betawi. Ada rasa sedih karena saya pikir bahwa pengrajin batik Betawi sepertinya sudah enggak ada lagi dan kayaknya jarang juga masyarakat Betawi yang mau dilibatkan dalam proses seperti ini. Soo, saat ada Inacraft di JCC kemarin saya senang luar biasa saat menemukan satu stand yang memamerkan batik Betawi. Bayangin aja, hanya ada satu stand di antara ratusan stand yang menampilkan batik-batik batik Betawi tersebut mengusung nama Seraci Batik Betawi. Kerajinan ini diusung oleh Ernawati yang memang belajar batik di kota lain dan kembali menghidupkan budaya membatik ini. Menurut saya, lokasinya mungkin di sekitaran Jakarta Utara karena Bapak Stand Betawi bilang daerah Marunda. Ternyata, Marunda yang dimaksud itu sudah masuk Bekasi, Jawa Barat. Lho? Ini kan namanya batik Betawi, kenapa bisa nempel di Jawa Barat? Teori teman saya sih bilang, mungkin banyak warga Betawi yang kena gusur hingga harus pindah ke daerah macam Bekasi atau Tangerang secara masyarakat Betawi memang banyak juga tinggal di daerah sana. Berdasarkan penjelasan Bapak Stand Betawi, pengrajin Batik itu masih ada di sana, makanya dihidupkan lagi usaha batik Betawi ini dengan melibatkan orang-orang sekitar. Bahkan, ada pula workshop membuat batik Betawi di sana dengan biaya sekitar Rp Biaya ini sudah lengkap, peserta yang ikut hanya tinggal datang dan bisa membawa pulang batik hasil karyanya. Menarik banget dan membuat saya ingin ke sana. Satu hal yang dikatakan bahwa corak khas batik Betawi itu adalah tumpal segitiga geometris yang disusun ke bawah. Ada yang menyebutnya corak tombak. Biasanya, ibu-ibu zaman dulu sering memakai kain jenis ini dengan corak tumpal di bagian depannya. Kata Bapak Stand Betawi, corak tumpal itu adalah corak yang tidak bisa dihilangkan dari kain batik Betawi karena sudah menjadi ciri khasnya. Namun, mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk membuat motif dari kehidupan masyarakat sehari-hari, seperti bermain kelereng. Melihat itu, saya seolah-olah terserap dalam gambaran masyarakat Betawi zaman dulu. Betapa dulu Jakarta pernah terlihat asri dan rimbun, mungkin ndeso saat Jakarta masih menyediakan lapangan bermain untuk anak-anak, bukan sekadar sibuk dengan permainan digital yang terfokus pada monitor.
PemegangRekor Bangunan Tertinggi! Inilah Gedung Pencakar Langit Paling Menakjubkan & Memukau Dunia 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID e3scsGSB44ELn1oE7llK06X7SdQvAsLNkSHZyM3kGiJUT6gWWW9K3Q==Selainitu terdapat juga motif-motif batik yang disesuaikan dengan ciri khas penduduk pesisir. Mayoritas penduduk Kepulauan Seribu beragama Islam dan umumnya berasal dari suku Betawi, Bugis, Banten dan Madura. Zaman 1970-an menyaksikan pembangunan pencakar langit seperti Sunshine 60,
Jakarta - Siang yang lengang di Kampung Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan ternyata menyembunyikan buah karya apik yang sempat ditinggalkan. Pada sebuah Lorong, tercium aroma malam yang terbakar di atas tungku. Malam adalah bahan yang digunakan pembatik untuk membentuk pola-pola dasar di atas kain sebelum malam itu menutupi guratan-guratan di atas kain mori yang nantinya menjadi sehelai kain batik. Biasanya, motif-motif yang digubah dalam kain berbentuk ikon-ikon lanskap yang ada di Jakarta. Sebut saja gedung-gedung, patung Selamat Datang, Ondel-ondel hingga sungai Ciliwung. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun telah mengklasifikasikan 7 motif utama Batik Betawi yaitu Pencakar Langit, Jali-jali, Nusa Kelapa, Rasamala, Ondel-ondel dan Tanjidor, serta Ondel-ondel Pucuk balik popularitas batik Betawi yang kian berkembang, ada satu orang yang diyakini menjadi penggawa eksistensi salah satu budaya Betawi ini. Dia adalah Siti Laela. Sekitar sepuluh tahun lalu, ia menyadari bahwa budaya membatik di kampungnya semakin menghilang. Ia mengatakan, jumlah pembatik sudah sangat jauh berkurang dibandingkan dengan masa kecilnya. Dulu, ia sering melihat ibu-ibu di Kampung Terogong membatik untuk memasok produksi batik di Tanah Abang, Palmerah, dan sekitarnya. Ia berpikir, membatik bisa menjadi solusi bagi ibu-ibu yang tidak memiliki penghasilan tambahan bagi keluarganya. Maka, dengan modal yang terbatas Laela pun bertekad untuk menghidupkan kembali budaya membatik di Kampung Terogong. Namun, Laela harus terlebih dahulu menghadapi keraguan keluarganya."Bahkan keluarga sendiri pun sempat meragukan, ngapain sih mau bikin batik? Gitu. Akhirnya saya bilang, ya nggak apa-apa. Memang harus dilestarikan," tegas kuat Laela pun akhirnya meluluhkan kerisauan keluarganya. Tidak hanya itu, ia pun berhasil mengajak mereka untuk ikut pelatihan membatik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta."Sebagai orang Betawi, saya pun ingin kembali menghidupkan kembali batik yang dulu pernah ada di kampung saya ini. Akhirnya, di tahun 2011, saya beserta keluarga besar saya, generasi di bawah saya, keponakan-keponakan saya itu belajar lagi membatik yang pada saat itu didanai oleh Pemda DKI," jelas Laela di program Sosok menyadari bahwa kegiatan yang masif harus dikumpulkan dalam sebuah wadah organisasi. Maka, Laela pun mendirikan Batik Betawi Terogong di tahun 2012. Dalam membuat batiknya, Laela banyak menonjolkan ikon-ikon Jakarta dan khususnya Betawi. Misalnya, motif Ondel-ondel, Monumen Nasional, dan berbagai jenis flora-fauna yang identik dengan Jakarta."Kalau batik dari Solo, Jogja, itu punya pakem-pakem tersendiri, ya. Nah, sementara di Jakarta ini nggak. Sekarang saya lebih membuat motif-motif batik Betawi yang kontemporer. Seperti Ondel-ondel, Monas. Flora fauna juga. Jadi, yang berkenaan dengan ikon Jakarta. Saya ingin memperkenalkan kepada orang bahwa sebelum jadi kota besar, Jakarta ini kan juga kampung," jelas keras Laela yang juga menjadi motor ibu-ibu di kampunya untuk membatik belum memperlihatkan hasil. Pada tahun-tahun pertama, keberadaan Batik Betawi Terogong bahkan belum banyak dikenal."Di tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, itu saya ya udah kita hanya menghasilkan, menghasilkan, tanpa tahu ini mau ke mana, gitu. Pada saat itu, ya ibu-ibu yang datang ya mereka hanya membuat aja, kita sampaikan bahwa kita belum bisa menjual, jadi ya yang dibuat ya dibuat saja, gitu," kenang bersambut. Keadaan mulai berubah di tahun 2014. Batik buatan Laela dan ibu-ibu pebatik Terogong mengikuti sebuah pameran di kelurahannya. Dalam pameran tersebut, ia bertemu dengan Psikolog Kassandra Putranto, lalu diperkenalkan dengan aktris Maudy Koesnaedi. Keduanya pun terpikat dengan batik khas Betawi buatan Laela dan ibu-ibu Terogong."Alhamdulillah jalan terbuka ketika saya bertemu dengan Ibu Kassandra dan diperkenalkan kepada Mbak Maudy Koesnaedi. Dari situlah kemudian batik dikenal, malah Alhamdulillah-nya dikenalnya itu justru malah mulai dari tingkat atas dulu, baru ke bawah," kenang Maudy Koesnaedi yang berpetuah, halaman berikutnya.Ditengah hutan gedung pencakar langit, taman mangrove ini jadi keunikan wisata tersendiri. Terlebih, harga tiket masuknya pun cukup murah. Mulai dari 15 ribu untuk anak-anak dan 30 ribu untuk orang dewasa. Kawasan konservasi ini terbuka sebagai tempat wisata sekaligus edukasi seputar mangrove. Seperti konservasi mangrove pada umumnya, taman
BatikBetawi - PENCAKAR LANGIT Batik Betawi Mei 04, 2013 Sebagai WNI yang cukup akrab dengan Betawi, ada satu kebudayaan yang susah banget saya ditemuin, yaitu batik Betawi. Antara tiada dan ada, saya hanya mendengar kabar burung dari sana-sini yang bilang bahwa batik Betawi itu ada dan memiliki corak yang khas dibanding daerah-daerah lainnya.
ProdusenBaju Toyobo Berkualitas Harga Terjangkau. Kain katun buatan Toyobo adalah kain yang terbuat dari serat kapas Mesir yang dikenal memiliki serat kapas paling panjang dan halus. Menggunakan twist paling tinggi sehingga memiliki tampilan permukaan kain yang lebih mengkilat, lembut serta tidak mudah kusut. .